Minggu, 23 Oktober 2016

penyuluhan keselamatan transportasi jalan

Laporan pertemuan 2
Judul                : Penyuluhan keselamatan transportasi jalan
Tujuan nya      : Membedakan program kampanye dengan penyuluhan keselamatan  transportasi jalan
  


     A.     Dasar hukum penyuluhan keselamatan transportasi jalan
1.      UU No  22 Tahun 2009 tentang LLAJ
Keselamatan LLAJ: suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari risiko kecelakaan selama berlalu-lintas yang disebabkan oleh manusia, kendaraan, jalan, dan/atau lingkungan.
Kecelakaan lalu lintas: suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda.
2. RUNK Jalan 2011 – 2035 Pilar-4: Perilaku Pengguna Jalan yang Berkeselamatan, bertanggung jawab untuk meningkatkan perilaku pengguna jalan dengan mengembangkan programprogram yang komprehensif termasuk di dalamnya peningkatan penegakan hukum dan pendidikan.

    B.     Kampanye keselamatan jalan
Serangkaian kegiatan komunikasi yang terorganisasi dengan tujuan untuk menciptakan dampak tertentu sebagian besar khalayak sasaran secara berkelanjutan dalam periode waktu tertentu
Kampanye masyarakat yang didefinisikan sebagai suatu usaha yang terencana dan berjalan untuk memberikan informasi, mendidik dan meyakinkan bagian dari kehidupan sosial masyarakat untuk tujuan pembangunan khusus.

     C.     Penyuluhan keselamatan transportasi jalan
Adalah suatu proses untuk meningkatkan keselamatan jalan melalui kegiatan pendidikan (non formal) berkeselamatan bagi operator serta pemahaman keselamatan bagi masyarakat.
Pendidikan keselamatan bagi operator ditujukan untuk membekali pengetahuan dan ketrampilan tentang standar dan prosedur keselamatan serta merubah perilakunya untuk peduli terhadap keselamatan transportasi jalan.
            Proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang disuluh agar terbangun proses perubahan perilaku yang merupakan perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan seseorang yang dapat diamati oleh orang/pihak lain, baik secara langsung atau tidak langsung.   

              D.     Proses-proses dalam penyuluhan keselamatan transportasi jalan
1.      Proses komunikasi persuasif oleh penyuluh
2.      Proses pemberdayaan sasaran penyuluhan
3.      Proses komunikasi timbal balik antara penyuluh dan sasaran penyuluhan
              E.     Tahap adopsi pada diri sasaran penyuluhan
1.      Tahap penumbuhan perhatian: mengetahui adanya gagasan/ide atau praktek baru untuk pertama kalinya
2.   Tahap penumbuhan minat: ingin mengetahui lebih banyak dan berusaha mencari informasi lebih lanjut.
3.      Tahap menilai: mampu membuat perbandingan.
4.      Tahap mencoba: mencoba gagasan baru atau praktek baru.
5.      Tahap menerapkan: meyakini dan menerapkan sepenuhnya secara berkelanjutan.

                F.      Penyusunan program penyuluhan
1.      Perumusan keadaan: penggambaran fakta berupa data dan informasi
2.      Penetapan tujuan: perumusan keadaan yang hendak dicapai
SMART, yaitu specific (khas); measurable (dapat diukur); actionary (dapat dikerjakan/dilakukan); realistic (realistis); dan time frame (memiliki batasan waktu untuk mencapai tujuan)
3. Penetapan masalah: perumusan faktor-faktor yang dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan
4.      Penetapan rencana kegiatan: merumuskan cara mencapai tujuan
a.       Tingkat kemampuan sasaran penyuluhan
b.      Ketersediaan teknologi/inovasi, sarana dan prasarana
c.       Tingkat kemampuan penyuluh
d.      Situasi lingkungan fisik, sosial dan budaya yang ada
e.       Alokasi pembiayaan

               G.    Materi penyuluhan
1.      Pesan yang akan disampaikan penyuluh kepada sasaran penyuluhan
2.      Berupa pesan kognitif, afektif, psikomotorik maupun kreatif
3.      Bersifat menganjurkan, melarang, memberitahu, maupun menghibur
4.      Prinsip 7 C
a.       Credibility: pesan dapat diyakini kebenarannya
b.      Contex: berkaitan dengan masalah keselamatan di wilayahnya
c.       Content: isinya memiliki arti bagi penerima pesan
d.      Clarity: jelas susunan bahasa, gambar dan simbol
e.   Continuity and consistency: berkelanjutan dan konsisten dalam menyampaikan pesan
f.       Channels: saluran media komunikasi yang sesuai penerima
g.       Capability of audience: sesuai dengan kemampuan penerima pesan
                H.    Metode penyuluhan
1.      Berdasarkan teknik komunikasi yang digunakan:
-          Metode penyuluhan langsung
a. Tatap muka antara penyuluh dan sasaran penyuluhan (demonstrasi, kursus, diskusi, dll)
-          Metode penyuluhan tidak langsung
b.  Dilakukan melalui perantara/media komunikasi (pemasangan poster, penyebaran brosur/leaflet/majalah, siaran radio, siaran televisi, pemutaran film, dll)
2.      Berdasarkan jumlah sasaran
a.   Pendekatan perorangan, antara penyuluh dengan orang per orang
b. Pendekatan kelompok ,Antara penyuluh dengan sekelompok orang (diskusi, kursus, serasehan, dll)
c. Pendekatan massal, Dilakukan antara lain dengan cara siaran radio, siaran televisi, pemasangan poster/spanduk, kampanye, dll

3.      Berdasarkan indera penerima sasaran
a.Indera penglihatan, Melalui pemasangan poster/spanduk, penyebaran brosur/leaflet/majalah, dll.
b. Indera pendengaran, Melalui indera pendengaran, antara lain melalui siaran radio, iklan radio, dll.
c.Kombinasi indera penerima, Melalui demonstrasi cara/hasil, pemutaran film, siaran televisi, dll.
4.      Ceramah
a. Penyampaian materi tanpa banyak partisipasi dalam bentuk pertanyaan atau diskusi
b.(+) Kelas mudah dikuasai; mudah dilaksanakan; dapat diikuti peserta dalam jumlah besar
c.    (-) Bersifat verbal; peserta cenderung bosan; sangat tergantung pada kemampuan penceramah
5.      Demonstrasi
a.       Memperlihatkan secara nyata tentang cara dan/atau hasil terkait sesuatu hal
b.      (+) Pemahaman peserta mengenai materi lebih dalam
c.       (-) Memakan waktu lama; sumber daya yang dibutuhkan relatif besar
6.      Kursus/pelatihan
a.    Proses belajar mengajar yang diselenggarakan secara sistematis dan dalam jangka waktu tertentu
b.    (+) Efektif untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan secara mendalam dan sistematis; alumni dapat dipakai sebagai kader bagi kelompoknya
c.    (-) Relatif mahal serta memerlukan persiapan dan pelaksanaan yang cermat; kurangnya sarana dan alat bantu pengajaran sering mengganggu tercapainya tujuan; menjangkau relatif sedikit peserta
7.      Pameran
a.    Usaha memperlihatkan atau mempertunjukkan model, contoh, barang, peta, grafik, gambar, poster, benda hidup dan sebagainya secara sistematis pada suatu tempat tertentu
b.    (+) Jangkauan sasaran lebih luas; mempunyai efek publisitas
c.    (-) Memerlukan banyak persiapan dan biaya; harus berganti tema; tema tertentu; memerlukan penjaga yang benar-benar menguasai masalah
8.      Pemutaran film
a.    Metode penyuluhan dengan menggunakan alat film yang bersifat visual dan massal, serta menggambarkan proses sesuatu kegiatan.
b.    (+) Lebih menarik; sekaligus sebagai hiburan; jangkauannya lebih luas
c.    (-) Tidak terdapat komunikasi dua arah; biaya tinggi

                     I.  Media Penyuluhan
1.      Media penyuluhan tercetak

Bentuk
Kelebihan
Kekurangan
Foto, poster, leaflet, diagram,grafik, brosur, majalah, buku
Relatif tahan lama, dapat dibaca berulang-ulang, dapat digunakan sesuai kecepatan belajar masing-masing orang, mudah dibawa.
Proses penyampaian informasi sampai pencetakan butuh waktu relatif lama, sukar menampilkan gerak, membutuhkan tingkat literasi yang memadai, cenderung membosankan bila padat dan panjang.

2.      Media penyuluhan audio
Bentuk
Kelebihan
Kekurangan
Kaset CD, DVD, MP3, MP4 audio
Informasi dikemas sudah tetap, terpatri dan tetap sama jika direproduksi, produksi dan reproduksinya tergolong ekonomis dan mudah didistribusikan
Bila terlalu lama akan membosankan, perbaikan atau merevisi harus memproduksi master baru

3.      Media penyuluhan audiovisual
Bentuk
Kelebihan
Kekurangan
Film, iklan televisi, presentasi interaktif
Dapat memberikan gambaran yang lebih konkrit, baik dari unsur gambar maupun geraknya, lebih atraktif dan komunikatif
Biaya produksi relatif mahal, produksi memerlukan waktu








Tidak ada komentar:

Posting Komentar