Laporan pertemuan 2
Judul
: Penyuluhan keselamatan
transportasi jalan
Tujuan
nya : Membedakan program
kampanye dengan penyuluhan keselamatan transportasi jalan
A. Dasar hukum penyuluhan keselamatan
transportasi jalan
1. UU No 22
Tahun 2009 tentang LLAJ
Keselamatan LLAJ: suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari
risiko kecelakaan selama berlalu-lintas yang disebabkan oleh manusia,
kendaraan, jalan, dan/atau lingkungan.
Kecelakaan lalu lintas: suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan
tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang
mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda.
2. RUNK Jalan 2011 – 2035
Pilar-4: Perilaku Pengguna Jalan
yang Berkeselamatan, bertanggung jawab untuk meningkatkan perilaku pengguna
jalan dengan mengembangkan programprogram yang komprehensif termasuk di
dalamnya peningkatan penegakan hukum dan pendidikan.
B. Kampanye keselamatan jalan
Serangkaian kegiatan komunikasi yang terorganisasi dengan
tujuan untuk menciptakan dampak tertentu sebagian besar khalayak sasaran secara
berkelanjutan dalam periode waktu tertentu
Kampanye
masyarakat yang didefinisikan sebagai suatu usaha yang terencana dan berjalan
untuk memberikan informasi, mendidik dan meyakinkan bagian dari kehidupan
sosial masyarakat untuk tujuan pembangunan khusus.
C. Penyuluhan keselamatan transportasi jalan
Adalah
suatu proses untuk meningkatkan keselamatan jalan melalui kegiatan pendidikan
(non formal) berkeselamatan bagi operator serta pemahaman keselamatan bagi masyarakat.
Pendidikan
keselamatan bagi operator ditujukan untuk membekali pengetahuan dan ketrampilan
tentang standar dan prosedur keselamatan serta merubah perilakunya untuk peduli terhadap keselamatan
transportasi jalan.
Proses aktif yang memerlukan interaksi
antara penyuluh dan yang disuluh agar terbangun proses perubahan perilaku
yang merupakan perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan
seseorang yang dapat diamati oleh orang/pihak lain, baik secara langsung atau
tidak langsung.
D. Proses-proses dalam penyuluhan keselamatan
transportasi jalan
1. Proses komunikasi persuasif oleh penyuluh
2. Proses pemberdayaan sasaran penyuluhan
3. Proses komunikasi timbal balik antara penyuluh dan
sasaran penyuluhan
E. Tahap adopsi pada diri
sasaran penyuluhan
1. Tahap penumbuhan
perhatian: mengetahui adanya
gagasan/ide atau praktek baru untuk pertama kalinya
2. Tahap penumbuhan minat: ingin mengetahui lebih banyak dan berusaha
mencari informasi lebih lanjut.
3. Tahap menilai: mampu membuat perbandingan.
4. Tahap mencoba: mencoba gagasan baru atau praktek baru.
5. Tahap menerapkan: meyakini dan menerapkan sepenuhnya secara
berkelanjutan.
F. Penyusunan program
penyuluhan
1.
Perumusan keadaan: penggambaran fakta
berupa data dan informasi
2. Penetapan tujuan: perumusan keadaan yang hendak dicapai
SMART, yaitu specific
(khas); measurable (dapat diukur); actionary (dapat
dikerjakan/dilakukan); realistic (realistis); dan time frame (memiliki
batasan waktu untuk mencapai tujuan)
3. Penetapan masalah: perumusan faktor-faktor yang dapat menyebabkan tidak
tercapainya tujuan
4. Penetapan rencana
kegiatan: merumuskan cara
mencapai tujuan
a. Tingkat kemampuan sasaran penyuluhan
b. Ketersediaan teknologi/inovasi, sarana dan
prasarana
c. Tingkat kemampuan penyuluh
d. Situasi lingkungan fisik, sosial dan budaya yang
ada
e. Alokasi pembiayaan
G. Materi penyuluhan
1. Pesan yang akan disampaikan penyuluh kepada sasaran
penyuluhan
2. Berupa pesan kognitif, afektif, psikomotorik maupun
kreatif
3.
Bersifat menganjurkan,
melarang, memberitahu, maupun menghibur
4.
Prinsip 7 C
a. Credibility: pesan dapat diyakini kebenarannya
b. Contex: berkaitan dengan masalah keselamatan di
wilayahnya
c. Content: isinya memiliki arti bagi penerima pesan
d. Clarity: jelas susunan bahasa, gambar dan simbol
e. Continuity and
consistency: berkelanjutan dan
konsisten dalam menyampaikan pesan
f. Channels: saluran media komunikasi yang sesuai penerima
g. Capability of audience: sesuai dengan kemampuan penerima pesan
H. Metode penyuluhan
1. Berdasarkan teknik komunikasi yang digunakan:
-
Metode penyuluhan
langsung
a. Tatap muka antara penyuluh dan sasaran penyuluhan
(demonstrasi, kursus, diskusi, dll)
-
Metode penyuluhan tidak
langsung
b. Dilakukan melalui perantara/media komunikasi
(pemasangan poster, penyebaran brosur/leaflet/majalah, siaran radio, siaran
televisi, pemutaran film, dll)
2. Berdasarkan jumlah sasaran
a. Pendekatan perorangan, antara penyuluh dengan orang per orang
b. Pendekatan kelompok ,Antara penyuluh dengan sekelompok orang (diskusi,
kursus, serasehan, dll)
c. Pendekatan massal, Dilakukan antara lain dengan cara siaran radio,
siaran televisi, pemasangan poster/spanduk, kampanye, dll
3. Berdasarkan indera penerima sasaran
a.Indera penglihatan, Melalui pemasangan poster/spanduk, penyebaran brosur/leaflet/majalah, dll.
b. Indera pendengaran, Melalui indera pendengaran, antara lain melalui
siaran radio, iklan radio, dll.
c.Kombinasi indera penerima,
Melalui demonstrasi cara/hasil,
pemutaran film, siaran televisi, dll.
4. Ceramah
a. Penyampaian materi tanpa banyak partisipasi dalam
bentuk pertanyaan atau diskusi
b.(+) Kelas mudah dikuasai; mudah dilaksanakan; dapat diikuti peserta dalam
jumlah besar
c. (-) Bersifat verbal; peserta cenderung bosan; sangat tergantung pada kemampuan
penceramah
5.
Demonstrasi
a.
Memperlihatkan secara
nyata tentang cara dan/atau hasil terkait sesuatu hal
b.
(+) Pemahaman peserta mengenai materi lebih dalam
c.
(-) Memakan waktu lama; sumber daya yang dibutuhkan
relatif besar
6.
Kursus/pelatihan
a.
Proses belajar mengajar
yang diselenggarakan secara sistematis dan dalam jangka waktu tertentu
b.
(+) Efektif untuk mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan secara mendalam dan sistematis; alumni dapat dipakai sebagai kader
bagi kelompoknya
c.
(-) Relatif mahal serta memerlukan persiapan dan
pelaksanaan yang cermat; kurangnya sarana dan alat bantu pengajaran sering
mengganggu tercapainya tujuan; menjangkau relatif sedikit peserta
7.
Pameran
a.
Usaha memperlihatkan
atau mempertunjukkan model, contoh, barang, peta, grafik, gambar, poster, benda
hidup dan sebagainya secara sistematis pada suatu tempat tertentu
b.
(+) Jangkauan sasaran lebih luas; mempunyai efek
publisitas
c.
(-) Memerlukan banyak persiapan dan biaya; harus
berganti tema; tema tertentu; memerlukan penjaga yang benar-benar menguasai
masalah
8.
Pemutaran film
a.
Metode penyuluhan dengan
menggunakan alat film yang bersifat visual dan massal, serta menggambarkan
proses sesuatu kegiatan.
b.
(+) Lebih menarik;
sekaligus sebagai hiburan; jangkauannya lebih luas
c.
(-) Tidak terdapat komunikasi dua arah; biaya tinggi
I. Media Penyuluhan
1. Media
penyuluhan tercetak
Bentuk
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
Foto, poster, leaflet,
diagram,grafik, brosur, majalah, buku
|
Relatif tahan lama, dapat
dibaca berulang-ulang, dapat digunakan sesuai kecepatan belajar masing-masing
orang, mudah dibawa.
|
Proses penyampaian informasi
sampai pencetakan butuh waktu relatif lama, sukar menampilkan gerak,
membutuhkan tingkat literasi yang memadai, cenderung membosankan bila padat
dan panjang.
|
2. Media
penyuluhan audio
Bentuk
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
Kaset CD, DVD, MP3, MP4 audio
|
Informasi dikemas sudah
tetap, terpatri dan tetap sama jika direproduksi, produksi dan reproduksinya
tergolong ekonomis dan mudah didistribusikan
|
Bila terlalu lama akan
membosankan, perbaikan atau merevisi harus memproduksi master baru
|
3. Media
penyuluhan audiovisual
Bentuk
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
Film, iklan televisi,
presentasi interaktif
|
Dapat memberikan gambaran
yang lebih konkrit, baik dari unsur gambar maupun geraknya, lebih atraktif
dan komunikatif
|
Biaya produksi relatif mahal,
produksi memerlukan waktu
|